Tuesday, March 3, 2009

bercerita

terbuka berlaku bukan hanya untukku, tapi untuk mu juga sayang
terburu-buru aku bercerita, takut angin melahap ceritaku dan membawanya pergi hingga tidak sempat kusampaikan padamu
berdegup-degup jantung ini, ingin kau segera mendengar ceritaku, merasakan bahagiaku, lalu ikut tertawa bersamaku.
kini aku terdiam, aku menunggumu bercerita..

hatiku bilang masih banyak yang aku tidak tau tentangmu
ketika aku bercerita kau menjadi pendengar yang sangat baik
tapi ketika aku ingin menjadi pendengar, tidak satupun cerita terdengar dari mulutmu
apa yang harus disembunyikan, sayang?

aku belajar banyak darimu
aku belajar untuk lebih terbuka denganmu
tapi apakah ketika kau tertutup lantas aku harus menjadi tertutup?
apa yang tidak bisa dibagi denganku, sayang?

aku senang kau mau ikut tertawa bersamaku
tapi betapa bodohnya aku yang tidak menyadari,
sekalipun mukamu merah karena terus-terusan tertawa
tapi aku tidak tahu
bahwa ternyata kau menyimpan banyak cerita
yang tidak ingin kau bagi denganku karena takut tawaku hilang
yang tidak ingin kau ceritakan karena hanya akan membuatku sedih
apakah itu benar, sayang?

aku, hidup denganmu tidak hanya dalam kesenangan
aku ada untukmu berbagi beban
agar seimbang pundakmu
agar cerah wajahmu
agar ringan perasaanmu
agar lepas tawamu
tanpa beban di balik topengmu

No comments: